Konglomerasi Media Rupert Murdoch
Konglomerasi
Media adalah penggabungan perusahaan
media menjadi perusahaan yang lebih besar yang membawahi banyak media.
Konglomerasi ini dilakukan dengan melakukan korporasi dengan perusahaan
media lain yang dianggap mempunyai visi yang sama. Pembentukan konglomerasi ini dengan
cara kepemilikan saham, joint venture / merger, atau pendirian kartel
komunikasi dalam skala besar baik
intergrasi vertikal, intergasi
horisontal maupun kepemilikan
silang. Akibatnya kepemilikan media yang berpusat pada segelintir orang.
Bicaramengenai konglomerasi media, di era gobalisasi sekarang,kurang pas kalo kita
belum kenal Rupert Murdoch salah satu penguasa media
terbesar dan memiliki andil yang kuat untuk dunia terutama pada medi
televisi,dia merupakan,pemilik media yang paling berpengaruh saat ini yaitu;news
corporation
Murdoch
merupakan pribadi yang optimis dan ambisius dalam menjalakan tujuanya,dia tidak
pernah mau kalah berasaing dalam menjalankan bisnisnya.itu patut kita contoh
untuk mengaplikasikanya dalam mencapai suatu tujuan yang di inginkan.Rupert
Murdoch lahir di Melbourne, 11 Maret 1931 australia,dengan nama lengkap
Keith Rupert Murdoch. Ia merupakan anak dari pasangan Sir
Keith Murdoch dan Elisabeth Greene, kedua orangtuanya juga dilahirkan di Melbourne.
Mereka menikah pada tahun 1928, Pasangan ini memiliki 4 orang anak,3 orang
putri an 1 orang putra. Rupert Murdoch merupakan anak lelaki satu-satunya dari
pasangan tersebut. Rupert Murdoch telah menikah sebanyak 3 kali, namun semua
pernikahan itu telah berujung pada perceraian. Istrinya yang terakhir adalah
adalah Wendi Deng yang berasal dari China. Mereka bercerai setelah hidup dalam
perkawinan selama 14 tahun. Murdoch menikahi Wendi yang 38 tahun lebih muda
pada tahun 1999 setelah menceraikan istri keduanya, Anna, yang dinikahinya
selama 32 tahun.
Walaupun Terkenal dan sangat
berpengaruh bagi dunia,banyak yang membenci Rupert murdoch
Dikarenakan,Ada banyak bukti bahwa ideologi Rupert Murdoch adalah
profit dan pertumbuhan finansial saja,Banyak cerita tentang bagaimana Murdoch
menolak suatu isi berita atau mendukung isi berita demi keuntungannya
sendiri. Ini terbukti dalam sebuah pidato ia mengatakan ;teknologi
komunikasi yang maju akan mengancam rezim totalitarian (pernyataan ini
kurang lebih terbukti dengan revolusi mesir 2011 yang dimulai di
facebook), dia kaget ketika pernyataannya tersebut membuat pemerintah Cina
berang, padahal dia tidak bermaksud menyinggung Cina. Cina lalu mengancam akan
memutuskan transmisi StarTV ke Cina. Agar profit StarTV tak
anjlok, Murdoch segera memerintahkan perusahaan penerbitnya untuk menerbitkan
buku karangan putri Deng Xiaoping. Dia juga membatalkan penerbitan buku
yang dianggap akan menyinggung pemerintah Cina. Setelah mengetahui bahwa pemerintah
Cina tidak senang dengan berita independen yang dilaporkan melalui BBC
World Service,Murdoch segera menghilangkan BBC dari acara StarTV untuk
Cina. Hasilnya? Beberapa franchise media Murdoch di Cina berhasil diselamatkan.
Dan di tahun
2005,Murdoch memasuki bisnis online dengan mengakusisi My-Space.com- sebuah
situs jaringan dengan harga 587 juta dolar.Pada saat yang sama ia juga
mengakusisi situs internet lokal maupun internasional. Lewat tangan dinginnya,
setahun setelah, My-Space di akuisisi asetnya meningkat lima kali lipat menjadi
tiga miliar dolar (Ishadi, 2005, Tempo, 25 September 2005). Saat ini My-Space
merupakan salah sate situs paling populer di Amerika Serikat, selain Yahoo!,
Google, MSN dan Ebay. Langkah Murdoch tidak salah karena My-Space yang
didirikan oleh dua anak muda Tom Andersen dan Christ De Wolfe tiga tahun lalu
merupakan situs yang sedang melejit,di karenakan banyak musisi muda yang
mengekspresikan dan mempromosikan musiknya pada situs myspace ini,dengan
pengaplikasian yang mudah dan murah.
Keluarga
Murdoch menguasai 30 persen saham News Corp senilai $12 miliar pada 2003.
Dinasti Murdoch dimulai dengan koran Australia yang didirikan oleh ayah Murdoch
yang mewariskan bisnisnya kepada putranya pada tahun 1925. Murdoch mulai
mengakuisisi beberapa koran Inggris dan kemudian beberapa koran Amerika. Dia
membeli perusahaan penerbit Harper & Row, yang kemudian
disesuaikan dengan kepentingan penerbitannya di Inggris. Agar bisa memiliki
stasiun TV di AS, dia menjadi warganegara AS. Pada tahun 1980-an, Murdoch
mendirikan Fox sebagai jaringan televisi AS yang keempat. Dia
lalu menguasai studio film dan televisi 20th Century Fox. Dia
membeli perusahaan induk TV Guide. Dia juga mendirikan televisi
satelit Sky dan StarTV di Inggris dan Asia. Saat ini lebih dari 3 miliar orang
menonton siaran StarTV yang menampilkan program acara yang dibuat atau dibeli
oleh perusahaan Murdoch. Pada 2003 dia menguasai DirectTV, televisi
satelit utama di AS.
Konglomerat media Rupert Murdoch telah menutup salah
satu koran miliknya, News of the World pasca skandal penyadapan telepon
selebritis, keluarga kerajaan Inggris, keluarga korban perang dan ponsel milik
korban pembunuhan.
Penyelidikan masih berlangsung, selain juga
penyelidikan atas dugaan bahwa tabloid itu menyuap polisi untuk mendapat
informasi.
Tetapi kerajaan media News Corporation milik Rupert
Murdoch masih memiliki jaringan global, dengan pendapatan lebih dari US$31
miliar (Rp264,9 triliun) per tahun.
Kenyataan ini dan skandal penyadapan telepon membuat
banyak pihak di Inggris khawatir akan pengaruh Rupert Murdoch dalam politik
negeri itu lewat media miliknya.
Partai-partai utama Inggris yang berseberangan bersatu
untuk mengeluarkan mosi yang mendesak Rupert Murdoch dan News Corporation untuk
menghentikan upayanya mengakuisisi penuh perusahaan televisi satelit InggrisBSkyB,
sampai penyelidikan atas skandal penyadapan telepon media milik Murdoch
selesai.
Berikut sebagian media milik Rupert Murdoch di seluruh
dunia.
Australia dan Selandia Baru
News Corp memiliki 44% saham Sky Network di
Australia - negara kelahiran Murdoch - Selandia Baru, dan sedang dalam proses
penawaran untuk membeli televisi internasional milik pemerintah Australia yang
sekarang dioperasikan oleh ABC.
News Corp juga pemilik 150 surat kabar lokal dan
nasional di Australia, termasuk the Australian, the Telegraph dan
the Herald Sun. Selain itu, News Corp memiliki 50% saham Premier Media
Group, yang mengoerasikan sembilan stasiun televisi Fox TV di Australia.
Asia
Di bawah nama Star, News Corp memiliki sembilan
stasiun televisi kabel di seluruh Asia dan memegang saham besar di delapan
stasiun televisi lainnya.
Star juga memiliki 20% saham saluran televisi Tata Sky
di India.
News Corp adalah pemilik saham mayoritas surat kabar Post
Courier di Papua Nugini dan surat kabar Wall Street Journal Asia.
Eropa
Hak atas
foto AFP Image caption Demonstran bertopeng Murdoch di London menggambarkan PM
Cameron sebagai bonekanya
News Corp memiliki 39% saham perusahaan televisi
satelit BSkyB tetapi Murdoch sedang berupaya membeli seluruh saham perusahaan
itu.
Tabloid News of the World merupakan surat kabar
mingguan terbsar di Inggris dengan sirkulasi tiga juta eksemplar per minggu.
Setelah ditutup, Murdoch masih memiliki tiga surat kabar nasional Inggris, the
Times, Sunday Times dan the Sun.
Di Italia, News Corp memiliki televisi Sky Italia dan
di Jerman perusahaan itu memiliki 45% saham Sky Deutschland.
Afrika dan Timur Tengah
News Corp memegang 9% saham di jaringan Rotana, yang
mencakup berbagai stasiun televisi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Amerika Latin
News Corp memiliki saham besar di tiga televisi di
kawasan Amerika Latin - LAPTV, Telecine dan Fox Telecolombia.
Amerika Serikat dan Kanada
News Corp memiliki sejumlah surat kabar besar Amerika,
termasuk Wall Street Journal, the New York Post dan Community
Newspaper Group dan sejumlah koran bisnis termasuk Barons dan MarketWatch.
Perusahaan itu juga memiliki tujuh perusahaan
informasi berita.
Hak atas
foto Getty Image caption News Corp menguasai beragam media di seluruh dunia
News Corp memiliki saham besar dalam industri televisi
Amerika lewat jaringan televisi Fox dan National Geographic.
Perusahaan itu memiliki 27 stasiun lokal televisi Fox
dan Murdoch pernah menyebut langkah televisi Fox News miliknya "tidak bisa
dihentikan".
Sepuluh perusahaan film milik News Corp - termasuk
20th Century Fox dan Fox Searchlight Pictures - juga bermarkas di Amerika.
News Corp juga memiliki sepertiga saham layanan sewa
film online Hulu.
Internasional
News Corp adalah pemilik perusahaan penerbitan
HarperCollins di Amerika, Kanada, Eropa, Selandia Baru dan Australia, dan
pemilik sebagian saham HarperCollins Asia.
Selain itu, News Corp juga pemilik penuh atau pemilik
sebagian saham beragam perusahaan pemasaran dan media digital. Murdoch
baru-baru ini menjual sebagian besar sahamnya di jejaring sosial MySpace.
Jaringan televisi Fox dan National Geographic juga
memiliki jangkauan global lewat beragam saluran televisi berita dan hiburan.
Inilah beberapa Media Massa yang dikuasai
oleh Si Raja Media Ruppert Murdoch.
1. News Limited (Australia)
2. The Sun (inggris)
3. The News World (Inggris)
4. Sky Television (Inggris)
5. San Antonio Express News (Amerika)
6. Supermarket Star (Amerika)
7. New York Post (Amerika)
8. 20th Century Fox (Amerika)
9. Metro Media (Amerika)
10. Star TV (Asia)
11. My Space (Amerika)